DPR RI Terima Mahasiswa-i ISAFIS
DPR RI menerima kunjungan 46 mahasiswa/i yang tergabung dalam Indonesia Students Assosiation for International Studies (ISAFIS). Kegiatan ini merupakan pertama kalinya DPR RI menerima kunjungan mahasiswa/i asing oleh karena itu Humas DPR diharapkan semakin pro aktif mengundang organisasi Internasional sehingga mereka dapat memperoleh persepsi yang berbeda mengenai keparlemenan.
"Temen-temen dari ISAFIS merupakan kaum muda potensial yang sesungguhnya mereka sangat antusias ingin mengetahui tentang Indonesia, mulai dari sistem ketatanegaraannya maupun tentang DPR,"jelas Anggota DPR dari Theresia Pardede dari Partai Demokrat sesuai menjadi pembicara, di Gedung Operation Room, Senin, (4/7).
Menurut Tere biasa dipanggil, kedepan Biro Humas harus lebih pro aktif lagi mengundang organisasi inernasional sehingga para pelajar indonesia, maupun asing dapat memperoleh perspektif yang berbeda dengan media massa mengenai Keparlemenan. "Selama ini kita melihat hanya refleksi dari media massa dan banyak tidak paham mengenai DPR,"jelasnya.
Dia mengatakan, kegiatan ini harus diperbanyak dan dipertajam sehingga persepsi masyarakat umum bisa lebih positif terhadap DPR. "Desain program itu ada di domain kehumasan, sebagai anggota BURT secara pribadi memiliki tugas mengawasi program yang ada," kata Tere
Dirinya mengharapkan kegiatan ini dapat berdampak positif bagi DPR. Selain itu, tugas ini juga bagian dari bidang Komisi X DPR yang mengurusi permasalahan kepemudaan. "Ini juga merupakan bagian dari komunikasi politik yang dilakukan dewan selama ini," ujarnya.
Hambatan saat ini, lanjut Tere, DPR belum memiliki sistem yang jelas dan akuntabel, karena itu perlu disusun sistemnya sehingga dapat terlihat kinerja anggota DPR secara kualitatif. "Alat ukur masih Prolegnas dan itu bersifat kuantitatif, belum ada parameter spesifik,"jelasnya.Selain itu, Ruang komunikasi publik penuh dengan agenda setting sehingga benak di masyarakat tentang DPR RI semakin terpuruk.
Perlu disusun strategis untuk memperbaiki kendala itu, tambahnya, pertama penguatan SDM di lembaga legislatif, baik SDM, infrastruktur serta manajemen organisasi DPR RI. "Kita kembali kepada semangat reformasi yang dikuatkan di lembaga legislasi, disini kendala yang kita temukan jawabannya karena kita menemukan pola baru suara terbanyak, yang sedikit banyak memberikan dampak negatif salah satunya yang kompeten di bidangnya," tandasnya. (si)/foto:iw/parle.